MODEL PENDIDIKAN ISLAM TERPADU DI INDONESIA

 

Oleh:

Eka Lisdianty

Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Islam STAI Al-Ma’arif Ciamis

 


A.    Pendahuluan

Pendidikan islam memiliki tugas menggali, menganalisis, dan mengembangkan serta mengamalkan ajaran islam yang bersumberkan Al quran dan hadis . sumber ajaran islam itu benar benar lentur dan responsive tanggap terhadap tuntunan hidup manusia yang makin maju dan modern dalam segala bidang.

Dorongan dan rangsangan ajaran alquran terhadap pengembangan untuk penenapan iman dan taqwa diperkokoh melalui ilmu pengetahuan manusia. Maka dari itu al quran menegaskan 300 kali perintah untuk memfungsikan rasio manusia, dan 780 kali mengukuhkan pentingnya ilmu pengetahuan serta pemantapan keimanan yang dilakukan dengan perintah tidak kurang dari 810 kali ayat ayatnya.

Ayat ayat yang mendorong dan merasang akal pikiran untuk berilmu pengetahuan dan teknologi itu seperti tersebut dalam surah  AR Rahman ayat 1>33 tentang kelautan dan ruang angkasa luar; Surah al anam ayat 79 tentang eksplorasi benda benda ruang  angkasa dengan akal pikiran oleh nabi Ibrahim untuk menentukan Tuhan yang hak, serta pengolahan dan pemanfaatn besi tembaga sebgai bahan tekhnologi.

B.     Landasan Teori

1.      Model Pendidikan Islam

Model diartikan sebagai pola. Sedangkan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sedangkan Islam yaitu agama universal yang Allah perintahkan kepada seluruh manusia dan imani Rosul-RosulnyaJadi pendidikan Islam yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tentang Agama Universal.

Azyumardi Azra  mengatakan “pendidikan Islam merupakan pendidikan manusia seutuhnya, akal dan ketrampilan dengan tujuan menyiapkan manusia untuk menjalani hidup dengan lebih baik. Namun  hal itu tidak berjalan dengan lurus, karena pendidikan Islam dipengaruhi oleh arus globalisasi yang terjadi saat ini. Globalisasi merupakan ancaman besar bagi pendidikan Islam untuk mempertahankan nilai-nilai agama yang murni.

“Perubahan dalam bidang pendidikan meliputi isi pendidikan, metode pendidikan, media pendidikan, dan lain sebagainya. salah satu aspek yang amat besar pengaruhnya adalah kurikulum.”

Kurikulum bersifat fleksibel sehingga bisa menerima perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Namun mengakibatkan para guru kebingungan dalam menyampaikan materi. Hal ini tidak dirasakan guru saja tapi juga dialami para peserta didik. Terutama mereka yang berada pada tingkat TK (taman kanak-kanak). Mereka yang seharusnya masih bermain dan bernyanyi, mereka dituntut untuk menghafal angka-angka dengan versi bahasa Inggris, ini berlaku juga di TK Islam.

Pendidikan Islam nampaknya masih terkungkung dalam posisi defensif (untuk tidak mengatakan tertinggal) dan tidak mempunyai posisi tawar yang kuat, apalagi ke arah otensif dalam peradaban dunia. padahal pendidikan Islam sarat dengan muatan moral dan spiritual bisa berfungsi, menjadi terapi tragedi kemanusiaan akibat dampak globalisasi.

 

2.      Pengertian Sekolah Islam Terpadu

Sekolah Islam Terpadu pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al-Quran dan As sunnah. Dalam aplikasinya Sekolah Islam Terpadu diartikan sebagai sekolah yang menerapkan pendekatan yang penyelenggaraannya dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi suatu jalinan kurikulum. Sekolah Islam Terpadu juga menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Sekolah Islam Terpadu juga memadukan pendidikan aqliyah, ruhiyah dan jasadiyah. Dalam penyelenggaraannya memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif lingkungan belajar yaitu sekolah, rumah dan masyarakat.

Dengan sejumlah pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sekolah Islam Terpadu adalah sekolah Islam yang diselenggarakan dengan memadukan secara integrative nilai dan ajaran Islam dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang efektif dan pelibatan yang optimal dan koperatif antara guru dan orang tua , serta masyarakat untuk membina karakter dan kompetensi murid.

Sekolah Islam Terpadu yang muncul sebagai alternatif solusi dari keresahan sebagai masyarakat muslim yang menginginkan adanya sebuah institusi pendidikan islam yang berkomitmen mengamalkan nilai-nilai islam dalam sistemnya, dan bertujuan agar siswanya mempunyai kompetensi seimbang antara ilmu kauniyah dengan ilmu qauliyah, antara fikriyah, ruhiyyah dan jasadiyah, sehingga mampu melahirkan generasi muda muslim yang berilmu, berwawasan luas dan bermanfaat bagi ummat. Dengan tujuan menciptakan siswa yang memiliki kecerdasan Intelektual (Intelegen Quotient), Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient) dan Kecerdasan Spiritual (Spritual Quotient) yang tinggi serta kemampuan beramal (kerja) yang ihsan.

Sekolah agama terpadu adalah sekolah yang memadukan antara pelajaran umum berdasarkan kurikulum nasional dengan pelajaran agama. Kebanyakan yang dimaksud dengan sekolah agama terpadu adalah sekolah Islam terpadu.

Di sekolah Islam terpadu ini, para siswa selain belajar pelajaran umum seperti matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS dan lainnya juga belajar agama. Pelajaran yang terkait dengan agama ini di antaranya mengaji, hafalan doa, hafalan hadits, shalat jamaah wajib dan sunnah (seperti Dhuha), sejarah Islam, fiqih dan lainnya. Termasuk juga pembentukan akhlak, tingkah laku dan kebiasaan Islami. Jadi tidak hanya dihafal tapi langsung dipraktekkan. Sekolah agama terpadu bagaikan pesantren bagi siswa Islam tapi siswanya tidak mukim. Sekolah ini mentargetkan siswanya selain menguasai pelajaran umum, juga pelajaran agama. Setiap siswa yang lulus dari SD harus sudah menyelesaikan bacaan al Qur’an, hafal juz Amma, hadits pilihan dan doa-doa pendek. Jadi cukuplah bekal kalau anak-anak disekolahkan di SIT (Sekolah Islam Terpadu).

3.      Model Pendidikan Islam Terpadu di Indonesia

Model Pendidikan Islam Terpadu dapat diartikan sebagai pola pengembangan potensi manusia melalui pendidikan Islam yang ada di Indonesia

C.    Model Pendidikan Sekolah Islam Terpadu

Sekolah Islam Terpadu diselenggarakan berdasarkan konsep “one for all”. Artinya, dalam satu atap sekolah peserta didik akan mendapatkan pendidikan umum, pendidikan agama, dan pendidikan keterampilan. Pendidikan umum mengacu kepada kurikulum nasional yang dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional. Pendidikan agama menekankan pendidikan aqidah, akhlak, dan ibadah yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan perilaku shaleh di dalam lingkungan sekolah masyarakat. Adapun pendidikan keterampilan dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler yang menyediakan beragam pilihan kegiatan yang seluruhnya mengacu pada prinsip-prinsip keterampilan hidup (life skill).

Model pembelajaran di sekolah islam terpadu yakni:

a. Dialog, diskusi dan curah pendapat

b. Belajar sambil berbuat

c. Visitasi

d. Metode belajar sinektik atau kreatif

e. Belajar berbantuan komputer yang berkendali dan terarah

Dan segala bentuk metode pembelajaran di atas tidak akan maksimal jika tidak didukung oleh alat pendidik, karena bagaimanapun alat pendidikan memiliki andil besar dalam konsep sekolah Islam Terpadu, diantara alat pendidikan yang harus ada di dalam sekolah Islam Terpadu yaitu :

a. Pembiasaan

b. Keteladanan

c. Kasih sayang

d. Kesabaran

e. Kemitraan

f.  Respek

g. Kepedulian

h.  Ecouraging

Dalam Sekolah Islam Terpadu, muatan kurikulum sama dengan sekolah pada umumnya. Mata pelajaran yang disampaikan terdiri dari mata pelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun dalam Sekolah Islam Terpadu terdapat kegiatan pengembangan diri yang wajid diikuti oleh seluruh siswa. Bidang pengembangan antara lain seperti:

1. Life Skill

Merupakan penguasaan terhadap dasar-dasar teknik komputer baik menyangkut hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).

2. Pramuka SIT

Merupakan mata pelajaran pilihan wajib bagi siswa. Aspek ruang lingkup mata pelajaran kepanduan meliputi: ruhiyah (kerohanian), jasadiyah (fisik), faniyah (skill), tsaqofiyah (wawasan), qiyadah wal jundiyah (kepemimpinan), ukhuwah (persaudaraan).

3. Tahsin Tahfidz

Bertujuan mengajarkan siswa kemampuan membaca Al Quran dengan baik dan benar, dan melanjutkannya dengan kemampuan menghafalnya (tahfidzul qur’an).

4. Pendampingan

Bertujuan untuk membentuk dan mengarahkan siswa agar memiliki pribadi yang Islami (sakhsiyah islamiyah), meningkatkan peran serta dan inisiatif para siswa untuk menjaga dan membina diri sehingga terhindar dari pengaruh dan budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

5. MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa)

6. Outbod

7. Fieltrip

D.    Karakteristik dan Kurikulum Sekolah Islam Terpadu

Sekolah Islam terpadu memiliki karakteristik utama yang memberikan penegasan akan keberadaanya. Karakteristik yang dimaksud adalah :

1)      Menjadikan Islam sebagai landasan filosofis.

·         Mengintegrasikan nilai Islam ke dalam bangunan kurikulum.

·         Menerapkan dan mengembangkan metode pembelajaran untuk mengoptimalisasi proses belajar mengajar.

2)      Mengedepankan qudwah hasanah dalam membentuk karakter peserta didik.

3)      Menumbuhkan biah solihah dalam iklim dan lingkungan sekolah : menumbuhkan kemaslahatan dan meniadakan kemaksiatan dan kemungkaran.

4)      Melibatkan peran serta orang tua dan masyarakat dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan.

5)      Mengutamakan nilai ukhuwah dalam semua interaksi antar warga sekolah.

6)      Membangun budaya rawat, resik, runut, rapi, sehat dan asri.

7)      Menjamin seluruh proses kegiatan sekolah untuk selalu berorientasi pada mutu.

8)      Menumbuhkan budaya profesionalisme yang tinggi dikalangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.


 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Azyumardi  Azra, Pendidikan Islam: Tradisi  dan  Modernisasi Menuju Milenium Baru,Logos, Jakarta, 2000.

 

Azyumardi Azra, MA. Pendidikan, Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1995.

 

A. Haidar Putra Daulay, MA. Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. 2009.

 

 A. Qodri Azizy, MA. Melawan Globalisasi: Interpresi Agama Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003.

 

Hidayat Nur Wahid, Standar Mutu Sekolah Islam Terpadu Jaringan Sekolah Islam Terpadu, JSIT, Jakarta, 2010.

 

Tim Penyusun. Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press. 2009.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top